Anak negeri terlantar di kaki lampu setopan
Tidur di jembatan beralas lantai ,dingin hujan,basah
Suara lantang dan geram muka penuh penyesalan
Ada tertawa, ada senyum, ada yang teriak dan menangis
Sekelompok lelaki membuat lingkaran ada gambar didepannya
Tangannya bergerak-gerak sambil ngotak-atik alat yang tak terlihat
Badan gede bertato dan berkalung menghampirinya dan henbtakan,
Mulutnya membuat ciut yang ada disekitarnya,
Jembatan itu adalah untuk pertemuannya
Jembatan itu adalah untuk mengadu untung
Jembtan itu adalah sebagai lapangan pekerjaan
Dan jembatyan itu mereka telah dibui
Anak negeri ingin kembali ke kampungnya, tanah lahirnya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar